prev.gif (250 bytes) Pengembangan Ketenagaan Sekolah Menengah Kejuruan home.gif (243 bytes)
Informasi Dikmenjur

- Penjelasan Umum
- SMK Neg & Swasta
- Re-engineering
- Kurikulum'99
- Mitra Masyarakat
- Hibah Bergulir
- Ketenagaan SMK
- TSG
- Fasilitas SMK
- M R
- M E
- Komunikasi Inggris
- RC/LRC

Pengembangan Ketenagaan SMK

Keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuannya tidak hanya tergantung pada sarana dan prasarana pendidikan serta kurikulum yang baik saja, tetapi juga sangat tergantung pada sumber daya manusia yang ada di sekolah itu sendiri yaitu Kepala Sekolah, Guru, Teknisi serta tenaga Tata Usaha;

Peningkatan Kemampuan dan Kualifikasi Guru

Guru SMK dituntut memiliki dua kemampuan yaitu kemampuan keguruan dan kemampuan keahlian sesuai dengan tuntutan kegiatan Belajar Mengajar di SMK yang disajikan dalam bentuk paket-paket keahlian (pelatihan berbasis kompetensi), yang didasarkan atas kebutuhan DU/DI setempat;

Upaya pemenuhan kemampuan keguruan (khususnya bagi guru yang spesialisasinya tidak dapat dipenuhi dari LPTK) dilakukan melalui pelatihan program Akta. Sedangkan untuk peningkatan kemampuan keahlian dilakukan melalui pelatihan/penataran baik jangka pendek, maupun jangka panjang, yang dilaksanakan di Institusi PPPG lingkup Kejuruan, di sekolah/In House Training (IHT) serta di Industri/On The Job Training (OJT).

Untuk peningkatan kualifikasi guru diprogramkan melalui penyelenggaraan pendidikan berjenjang yang terdiri dari program Diploma 3 dan 4 serta Strata 1 dan 2. Sampai saat ini data ketenagaan SMK masih menunjukkan bahwa dari 37.582 orang guru yang ada, 50% diantaranya (sekitar 18.000 orang) adalah guru bidang produktif/kejuruan, yang memiliki kompisisi jenjang pendidikan sebagai berikut : 70% Strata 1 (12.600 orang), 20% D3 (3.600 orang) dan 10% SLTA (1.800 orang).

Upaya Pemenuhan Kebutuhan Guru SMK

Kondisi kelebihan dan kekurangan guru di SMK yang terjadi dari tahun ke tahun merupakan masalah yang cukup rumit dan memerlukan kehati-hatian dalam proses penyelesaiannya. Berdasarkan data pada akhir Maret 1999 jumlah guru SMK seluruh Indonesia adalah sebanyak 37.582 orang, dan secara nasional tercatat adanya kelebihan guru sebanyak 6.603 orang dan kekurangan sebanyak 11.556 orang.

Penuntasan masalah kelebihan dan kekurangan guru dimaksud dilakukan antara lain melalui :

  • Rekruitmen Guru Baru (pengangkatan guru PNS secara reguler atau crash program);
  • Alih Spesialisasi dan mutasi guru yang ada (lintas kabupaten atau propinsi).

 

Pengadaan Guru Kontrak merupakan alternatif lain yang dapat diupayakan untuk pemenuhan kebutuhan guru SMK, yang pelaksanaannya direncanakan sebagai berikut :

  • Diprioritaskan untuk spesialisasi langka (pertambangan, pertanian dll), Unit Sekolah Baru (USB) SMK serta untuk daerah terpencil;
  • Diangkat untuk jangka waktu tertentu, dan yang bersangkutan diberikan biaya hidup yang besarnya setara dengan gaji guru PNS golongan III;
  • Pembinaan karir bagi guru kontrak (selama masa kontrak) sama dengan guru PNS.